Kekhawatiran Meningkat Atas Aliran Perkelahian Perguruan Tinggi di TikTok

Diperbarui pada 18 Desember 2023

Video game dewasa eksplisit bernama “College Brawl” baru-baru ini mendapat perhatian dan kontroversi karena disiarkan langsung di TikTok. College Brawl adalah game aksi gulir samping yang menampilkan tema dan gambar dewasa. Gameplaynya melibatkan protagonis pria “Ken” yang bertarung dan kemudian melakukan aktivitas seksual dengan karakter wanita untuk memulihkan kesehatan.

Sementara tawuran kampus ditujukan untuk pemirsa dewasa, pengguna TikTok telah menyiarkan gameplay tanpa sensor selama streaming langsung publik. Siaran ini telah menarik ribuan penonton, sehingga membuat khawatir para orang tua dan memberikan advokasi tentang paparan yang tidak pantas di kalangan pengguna di bawah umur. Kritikus berpendapat bahwa TikTok harus mengatur jenis konten ini untuk melindungi anak di bawah umur, tetapi laporan awal ditolak oleh platform tersebut.

Reaksi Komunitas Karena Kurangnya Moderasi

Setelah gelombang masuk aliran College Brawl muncul, pengguna menandai video langsung tersebut untuk menarik perhatian seputar potensi pelanggaran kebijakan. Namun, beberapa pihak mengklaim laporan mereka ditolak oleh TikTok dengan tanggapan yang menyatakan tidak ada standar komunitas yang dilanggar. Salah satu video viral menunjukkan pesan keluhan yang ditolak dari TikTok yang menandai permainan seksual sebagai hal yang diperbolehkan.

Pengawasan yang nyata ini telah membuat frustrasi pengguna yang mendesak untuk memberikan perlindungan streaming langsung yang lebih baik, terutama terkait game seperti College Brawl yang jelas-jelas ditujukan hanya untuk orang dewasa. Para orang tua merasa janji-janji yang salah telah diingkari karena menjaga TikTok tetap “aman dan ramah” bagi pengguna muda. Sementara itu, streaming langsung dari game yang tidak pantas tersebut terus beredar secara bebas.

Menyerukan Peraturan yang Lebih Ketat dan Keterlibatan Pemerintah

Mengingat adanya pengaduan yang diabaikan, masyarakat mencari sikap yang lebih tegas dari pihak berwenang terkait konten dewasa di TikTok. Para pendukung berpendapat bahwa pembatasan yang lebih jelas harus diberlakukan oleh platform itu sendiri untuk menghentikan streaming game bermuatan seksual. Pihak lain menginginkan badan pemerintah melakukan intervensi dan memberikan mandat untuk melakukan perubahan kebijakan.

Beberapa pihak mengatakan TikTok harus meningkatkan sistem pelaporan dan verifikasi usianya agar dapat menandai streaming khusus dewasa dengan benar sebagai pelanggaran. Alat penyaringan otomatis sejauh ini terbukti tidak memadai dalam mendeteksi dan memblokir materi terlarang selama siaran langsung. Kritikus berpendapat bahwa pembelajaran mesin harus disempurnakan agar dapat secara aktif melacak dan mematikan konten game yang tidak pantas, alih-alih hanya mengandalkan pelaporan pengguna.

Selain itu, para pemimpin mendesak Kementerian Komunikasi Indonesia untuk menggunakan kewenangannya dalam menyensor aplikasi yang gagal melindungi kesejahteraan generasi muda. Ancaman pemblokiran akses dapat menekan TikTok untuk memperbaiki kelalaian dan kelalaiannya. Banyaknya peredaran aliran College Brawl menunjukkan standar konten yang ada masih terlalu ambigu dan reaktif.

Kesimpulan: Potensi Titik Balik dalam Praktik Keselamatan

Tanggapan publik terhadap penanganan TikTok terhadap aliran College Brawl yang bersifat seksual eksplisit menandakan titik puncak bagi banyak pengguna. Meskipun platform ini telah memperbarui pedoman yang melarang konten dewasa, pengguna merasa dikhianati oleh standar ganda yang memungkinkan materi eksplisit menyebar secara terbuka. Namun, reaksi keras tersebut mungkin memaksa TikTok untuk menilai kembali sistemnya, terutama jika intervensi pemerintah akan segera terjadi. Mungkin kontroversi game pada akhirnya akan menghasilkan peningkatan praktik keselamatan yang menguntungkan demografi TikTok yang lebih muda. Namun kemajuan tersebut bergantung pada pengakuan kesalahan dan mencegah konten yang tidak pantas menjadi viral lagi.